Saturday, January 25, 2014

MOVE LOVE




Gue sendiri sampai sekarang masih gak paham apa itu namanya cinta. Terkadang, gue sendiri pun gak paham jika sebenarnya gue menyimpan sebuah rasa ke seseorang. Gue juga gak ngerti kapan waktu yang tepat saat gue bisa move on ke seseorang. Katanya sih, move on itu hanya sebuah dongeng (Rizki Nugraha). Ada seseorang yang menganggap move on itu sebagai sebuah prestasi (Tias Aprillia). Ada juga yang bisa move on ke sebuah film Jepang (Haditya Alviansah). Tapi ada juga yang bilang move on itu sebuah alibi agar siapapun takan mengetahui perasaan yang sebenarnya (*piiiip*). Kenapa kebanyakan remaja kini menganggap move on itu sebagai suatu hal yang wajib mereka lakukan setelah mereka usai dalam sebuah hubungan? Padahal, kebanyakan diantara mereka itu mengalami kasus gagal move on. Sepertinya move on itu hanya sebagai formalitas saja.
            Temen gue ngalamin sendiri, bahwa yang namanya move on itu gak akan kita sadari kapan waktu pertama kita bisa move on. Jadi, jika ada teman kalian yang berkata “Tau gak siiiih? Gue udah bisa move on dari si dia kemarin loooh!” itu merupakan sebuah kebohongan besar. Karena yang namanya cinta itu gue jamin lo gak akan pernah mengerti gimana rasanya. Kalo lo selama ini menganggap pacaran itu adalah sebuah cinta itu merupakan kesalah kaprahan. Itu namanya nafsu, bukan cinta. Gue punya temen, sebutlah namanya A. Si A ini pernah bilang ke gue, bahwa dia mencintai seseorang. Dia mencitai orang tersebut, bukan jatuh cinta. Menurutnya da perbedaan antara mencintai dan jatuh cinta. Katanya “Waktu aku memberikan seluruh hati artinya memberikan seluruh perhatian dan pengorbanan tanpa harus jatuh cinta” (Joshua Allen). Gue sendiri pun masih belum paham. Tapi menurut gue, cinta itu sebuah hasrat yang pasti setiap manusia miliki. Tapi gue sendiri pun masih gak bisa mengerti bagaimana cara cinta itu terungkapkan. Terkadang orang lain lebih bisa mengetahui kepada siapa cinta kita tertuju. Sebagai contoh, “Dit, lu suka kan sama si B? kalian cocok, kalin juga klop, banyak hal yang kalian omongin selalu nyambung.” Tanya temen gue. Gue otomatis jawab enggak, meski sebenarnya yang ada di hati gue itu gak tau apa namanya. Yang jelas gue gak pernah bisa jawab pertanyaan seperti itu. Ya beginilah.
            Mungkin, sekarang gue akan belajar bagaimana caranya mencintai seseorang tanpa pernah bisa nafsu mengalir. Cinta itu sederhana. Cinta tanpa terucap kata, lebih baik untuk gue.

No comments:

Post a Comment