Hi blog!
Rasanya gue ingin
berbagi cerita hidup gue.
Gue punya sahabat,
deket, cowo. Namanya Allen. Dia itu kalo dibilang pinter sih iya, dibilang bego
juga bisa jadi. Haha. Yaaaa, cerita apa ya? Oke, Allen itu nama aslinya Joshua
Allen. Bisa juga jadi Joshua All in, karena dia banyak sekali keturunan
darahnya. Gue sendiri lebih suka manggil dia “Josh” haha. Allen itu panggilan
jaman dia SMP dan panggilan dari Ibnu. Sebenarnya, Ibnu dan Josh itu duduk
sebangku waktu kita masih kelas sepuluh. Ditambah Hadit dan Dzul mereka akan
menjadi kuartet gamers.
Gue seneng punya
temen bahkan sahabat kaya mereka. Oh ya dan ternyata gue dan Josh dan Hadit
akan menjadi teman sekelas selama 3 tahun hahaha asik. Emmmmm, dulu kita main
itu ber enam. Tapi diantara enam itu yang paling deket itu berempat.
Diantaranya ada gue sendiri, Nene, Ibnu, dan Josh. Josh pernah bilang, “Kita
berempat itu pinter semua, tapi yang paling rajin itu Dita.” Haha, emang gitu
sih, apa-apa kalo ada tulisan penting atau semacamnya pasti mereka bakal minta gue
tulis di catetan gue sendiri. Yaa begitulah, asiknya sama mereka itu ketika
kita sudah membicarakan hal yang bisa diperdebatkan ataupun hal-hal yang tak
patut ditanyakan di dunia ini, seperti “Kenapa gak ada abjad lain selain A
sampai Z?” kita selalu mendiskusikan hal-hal bodoh semacam itu. Tapi itu
rasanya mengasyikan. Tapi sekarang, di antara 4 ini hanya bersisa dua lagi.
Hanya gue dan Josh. Nene sudah pindah sekolah, sementara Ibnu pandah ke Malay.
Aaaahhhh, kangeeen. Gue ingin kita ngumpul lagi. Oh ya, waktu itu kita berempat
pernah tukeran tempat duduk. Gue duduk sama Ibnu, dan Josh duduk sama Nene. Dan
saat kita tukeran tempat duduk itu ada ulangan Sosiologi. Shit please! Gue sama
Ibnu benci banget sama teori hafalan. Dan karena otak kita berdua sudah menolak
itu dari awal gue dan Ibnu dapet nilai jeblok, sementara Nene dan Josh mendapat
nilai di atas rata-rata. Aaaa curang -_-
Oke, bicara tentang
Nene, dia itu remaja perempuan yang tampan. Kau tau kenapa? Karena dia memiliki
kumis hahaha. Suatu hari Nene pernah minta gue untuk mencabut kumisnya dengan
menggunakan double tip. Hahaha, tapi hasil yang didapat hanya rasa perihnya
saja. Sementara kumisnya tetap saja masih ada. Nene itu paling gak bisa nulis
narasi. Payah sekali bukan? Dan dia sulit sekali untuk mengerjakan tugas. Malas
sekali malas. Oh ya, Nene selalu membantuku menghabiskan bekal makan siangku.
Hahah, jika kau bertemu dengannya siap-siap lah untuk berbahasa Indonesia yang
baik dan benar dan siap-siap lah melihat orang yang aneh. Hahaha. Tapi itu
menghibur.
Yaaa pokoknya Dita
senang sekali memiliki sahabat seperti mereka. Haaaaaaah, nyaman saja. Oh ya
Hadit. Hadit itu laki-laki yang sangat simple, blak-blakan, sering ngomong
“Pekok lu!”, berkacamata, maniak banget sama DOTA, single, suka JKT48, mentok
banget sama MATEMATIKA, malas bangun pagi, akhir-akhir ini jadi suka baca
novel, dan katalis yang baik hahahaha. Yaaahhh begitulah dia. Saat kita kelas
XI, diantara kita yang belum pacaran itu Hadit. Tapi dia berjasa seklai menjadi
katalis. Yaaa Hadit, doaku untuk mu semoga kau bisa berpacaran dengan M yaaa,
hahaha. Semangat Hadiiiit! Jangan galau lu haha.
Emmm sudahlah segini
dulu saja yah. Hahaha.
No comments:
Post a Comment