Saturday, January 25, 2014

4



Hi blog!
Rasanya gue ingin berbagi cerita hidup gue.
Gue punya sahabat, deket, cowo. Namanya Allen. Dia itu kalo dibilang pinter sih iya, dibilang bego juga bisa jadi. Haha. Yaaaa, cerita apa ya? Oke, Allen itu nama aslinya Joshua Allen. Bisa juga jadi Joshua All in, karena dia banyak sekali keturunan darahnya. Gue sendiri lebih suka manggil dia “Josh” haha. Allen itu panggilan jaman dia SMP dan panggilan dari Ibnu. Sebenarnya, Ibnu dan Josh itu duduk sebangku waktu kita masih kelas sepuluh. Ditambah Hadit dan Dzul mereka akan menjadi kuartet gamers.
Gue seneng punya temen bahkan sahabat kaya mereka. Oh ya dan ternyata gue dan Josh dan Hadit akan menjadi teman sekelas selama 3 tahun hahaha asik. Emmmmm, dulu kita main itu ber enam. Tapi diantara enam itu yang paling deket itu berempat. Diantaranya ada gue sendiri, Nene, Ibnu, dan Josh. Josh pernah bilang, “Kita berempat itu pinter semua, tapi yang paling rajin itu Dita.” Haha, emang gitu sih, apa-apa kalo ada tulisan penting atau semacamnya pasti mereka bakal minta gue tulis di catetan gue sendiri. Yaa begitulah, asiknya sama mereka itu ketika kita sudah membicarakan hal yang bisa diperdebatkan ataupun hal-hal yang tak patut ditanyakan di dunia ini, seperti “Kenapa gak ada abjad lain selain A sampai Z?” kita selalu mendiskusikan hal-hal bodoh semacam itu. Tapi itu rasanya mengasyikan. Tapi sekarang, di antara 4 ini hanya bersisa dua lagi. Hanya gue dan Josh. Nene sudah pindah sekolah, sementara Ibnu pandah ke Malay. Aaaahhhh, kangeeen. Gue ingin kita ngumpul lagi. Oh ya, waktu itu kita berempat pernah tukeran tempat duduk. Gue duduk sama Ibnu, dan Josh duduk sama Nene. Dan saat kita tukeran tempat duduk itu ada ulangan Sosiologi. Shit please! Gue sama Ibnu benci banget sama teori hafalan. Dan karena otak kita berdua sudah menolak itu dari awal gue dan Ibnu dapet nilai jeblok, sementara Nene dan Josh mendapat nilai di atas rata-rata. Aaaa curang -_-
Oke, bicara tentang Nene, dia itu remaja perempuan yang tampan. Kau tau kenapa? Karena dia memiliki kumis hahaha. Suatu hari Nene pernah minta gue untuk mencabut kumisnya dengan menggunakan double tip. Hahaha, tapi hasil yang didapat hanya rasa perihnya saja. Sementara kumisnya tetap saja masih ada. Nene itu paling gak bisa nulis narasi. Payah sekali bukan? Dan dia sulit sekali untuk mengerjakan tugas. Malas sekali malas. Oh ya, Nene selalu membantuku menghabiskan bekal makan siangku. Hahah, jika kau bertemu dengannya siap-siap lah untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar dan siap-siap lah melihat orang yang aneh. Hahaha. Tapi itu menghibur.
Yaaa pokoknya Dita senang sekali memiliki sahabat seperti mereka. Haaaaaaah, nyaman saja. Oh ya Hadit. Hadit itu laki-laki yang sangat simple, blak-blakan, sering ngomong “Pekok lu!”, berkacamata, maniak banget sama DOTA, single, suka JKT48, mentok banget sama MATEMATIKA, malas bangun pagi, akhir-akhir ini jadi suka baca novel, dan katalis yang baik hahahaha. Yaaahhh begitulah dia. Saat kita kelas XI, diantara kita yang belum pacaran itu Hadit. Tapi dia berjasa seklai menjadi katalis. Yaaa Hadit, doaku untuk mu semoga kau bisa berpacaran dengan M yaaa, hahaha. Semangat Hadiiiit! Jangan galau lu haha.
Emmm sudahlah segini dulu saja yah. Hahaha.

No comments:

Post a Comment